TEKS NEGOSIASI
1.
Pengertian
Teks Negosiasi
Teks
negosiasi atau negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang berfungsi
untuk mencapai penyelesaian bersama di antara pihak-pihak yang mempunyai
perbedaan kepentingan. Pihak-pihak tersebut berusaha menyelesaikan perbedaan
tersebut dengan cara berdialog dan tidak akan merugikan salah satu pihak.
(Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, 2013).
Negosiasi
dilakukan karena pihak-pihak yang berkepentingan perlu membuat kesepakatan
mengenai permasalahan yang menuntut penyelesaian bersama. Tujuannya yaitu untuk
mengurangi perbedaan posisi setiap pihak, dengan mencari cara menemukan
butir-butir yang sama sehingga tercipta kesepakatan yang disetujui bersama.
Sebelum melakukan negosiasi hendaknya ditetapkan terlebih dahulu wakil-wakil
dari setiap pihak, begitu juga bentuk
atau struktur interaksi (apakah dialog atau mediasi).
2.
Ciri Umum
Teks Negosiasi
Adapun
ciri khas teks negosiasi yang membedakannya dari teks-teks lainnya adalah :
a) Negosiasi
menghasilkan suatu kesepakatan bersama.
b) Negosiasi
menghasilkan keputusan yang saling menguntungkan dan tidak merugikan salah
satu pihak.
c) Negosiasi
merupakan sarana untuk mencari suatu penyelesaian atau jalan tengah.
d) Negosiasi
mengarah pada tujuan praktis.
e) Negosiasi
mengarah pada perwujudan kepentingan bersama.
f) Teks
negosiasi dapat berbentuk dialog atau diubah menjadi monolog.
3.
Ciri Kebahasaan Teks
Negosiasi
Adapun ciri khas teks
negosiasi yang membedakannya dari teks-teks lainnya adalah :
a. Bahasa santun dan
efektif.
b. Menggunakan tuturan
berpasangan.
c. Berisi ajakan atau
bujukan (persuasif).
d. Menggunakan
pronomina atau kata ganti.
e. Menggunakan
partisipan manusia secara umum.
f. Menggunakan kalimat
imperative, deklaratif, dan interogatif.
4.
Struktur
Teks Negosiasi
Terdapat
3 jenis truktur teks negosiasi, diantaranya sebagai berikut:
a.)
Struktur pembukaan » isi
» penutup
Merupakan
struktur yang paling sederhana, biasanya dipakai pada negosiasi yang hanya
bertujuan untuk menyelesaikan suatu konflik tertentu. Antara kedua belah pihak
saling menawarkan penyelesaian masalah yang mereka inginkan, kemudian
penyelesaian-penyelesaian itu disesuaikan dengan kepentingan masing-masing
pihak dan dilebur menjadi satu kesepakatan yang saling menguntungkan. Contoh :
negosiasi antara wakil karyawan yang menuntut kenaikan gaji kepada wakil
perusahaan.
b.)
Struktur orientasi »
pengajuan » penawaran » persetujuan » penutup
Teks
jenis ini hampir sama dengan jenis teks negosiasi yang pertama, namun bedanya
pada teks jenis ini terdapat suatu permintaan yang diajukan. Permintaan
tersebut kemudian disesuaikan dengan kepentingan pihak kedua sehingga muncullah
suatu kesepakatan. Contohnya adalah negosiasi antara pihak bank dengan nasabah
yang ingin mengajukan kredit dalam jumlah besar.
c) Struktur
orientasi » permintaan » pemenuhan » penawaran » persetujuan » pembelian »
penutup
Merupakan
struktur teks yang paling rumit dan biasa dipergunakan dalam kegiatan jual
beli. Negosiasi yang terjadi pada jual beli lebih kompleks dan berjalan menurut
alur yang alami sehingga tiga atau lima tahap saja belum cukup. Struktur teks
tersebut akan menjadi lebih kompleks lagi apabila barang yang dibeli lebih dari
satu keadaan tersebut sangat mungkin terjadi. Selain itu, negosiasi yang ada
dalam kegiatan jual beli terkadang menggunakan bahasa persuasif, yaitu bahasa
yang digunakan pedagang untuk membujuk pembeli agar membeli dagangannya.
• Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi.
Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya.
• Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu
barang atau permasalahan yang dihadapi.
• Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek
agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
• Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar
pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang
menguntungkan satu sama lain.
• Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua
belah pihak.
• Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing-masing pihak
terkait.
• Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk
menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.
5.
Tujuan
Pembuatan Teks Negosiasi
Tujuan
dari teks negosiasi adalah mencari jalan tengah dan kesepatan bersama yang
saling menguntungkan dalam suatu permasalahan. Sehingga, antara pihak yang satu
dengan pihak lainnya tidak ada yang merasa dirugikan.
Adapun
yang menjadi prioritas dalam negosiasi adalah kepentingan bersama, tidak boleh
ada salah satu pihak yang mementingkan dirinya sendiri. Teks negosiasi dapat
pula berfungsi sebagai sarana dalam kegiatan jual beli atau dalam penyeselesain
kesalahpahaman.
6.
Unsur
Dalam Teks Negosiasi
Berikut unsur-unsur dalam teks negosiasi :
1. Ada dua pihak atau
lebih yang terlibat.
2. Ada kepentingan
yang berbeda.
3. Ada perundingan.
7.
Cara-cara
yang Dapat Ditempuh untuk Memperlancar Negosiasi
Dalam
melakukan negosiasi, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar rencana
negosiasi berjalan lancar dan sesuai dengan yang diharapkan, diantaranya
sebagai berikut:
a. Mengajak
membuat kesepatan
b. Memberikan
alasan mengapa harus ada sebuah kesepakatan
c. Mengakomodasi
butir-butir perbedaan dari kedua belah pihak.
d. Membandingkan
beberapa pilihan kemungkinan atau mengajukan pandangan baru.
e. Mengalokasikan
tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak.
f. Memperjelas
dan menguji pandangan yang dikemukakan, bila perlu dengan suatu contoh.
g. Mengevaluasi
kekuatan dan komitmen bersama, bila perlu dengan suatu kontrak perjanjian.
h. Menetapkan
dan menegaskan kembali tujuan negosiasi.
8.
Jenis-jenis
Tuturan yang Digunakan dalam Teks Negosiasi
Tuturan
adalah kalimat-kalimat yang diucapkan dalam suatu dialog negosiasi. Antara
pihak kedua dan pihak pertama pastilah saling memberikan respon dalam
berbicara. Untuk itu, terdapat beberapa jenis pasangan tuturan yang kerap
terjadi dalam suatu negosiasi, diantaranya sebagai berikut :
a) Mengucapkan
salam ↔ membalas salam
b) Bertanya
↔ menjawab/tidak menjawab
c) Meminta
tolong ↔ memenuhi/menolak permintaan
d) Meminta
↔ memenuhi/menolak permintaan
e) Menawarkan
↔ menerima/menolak tawaran
f) Mengusulkan
↔ menerima/menolak usulan
9.
Keterampilan Dasar Saat Bernegosiasi
Berikut ini, adalah
keterampilan -keterampilan dasar dalam bernegosiasi :
- Ketajaman pikiran / kelihaian
- Sabar
- Kemampuan beradaptasi
- Daya tahan
- Kemampuan bersosialisasi
- Konsentrasi
- Kemampuan berartikulasi
- Memiliki selera humor
10.
Macam-Macam Negosiasi:
- Negosiasi
kooperatif adalah negosiasi dimana konflik dapat diminimalisir dan seluruh
gagasan yang ada difokuskan kepada tujuan untuk mencapai solusi yang baik.
- Negosiasi
kompetitif adalah negosiasi dimana terjadi suasana tidak ramah sebab masing-masing
pihak berusaha untuk mendapatkan tawaran yang lebih baik.
11. Strategi Dalam Bernegosiasi:
- Win-win
strategy (strategi menang-menang) artinya kedua belah pihak saling
diuntungkan.
- Lose-lose
strategy (strategi kalah-kalah) artinya kedua belah pihak sama-sama kalah
karena kedua belah pihak tidak menemukan kepentingan yang sama.
- Win-lose
strategy (strategi menang-kalah) artinya ada satu pihak yang menang dan
pihak yang lain kalah. Tapi lebih baik tidak ada yang menang sendiri atau
tidak ada yang kalah sendiri, kalau mau kedua belah pihak saling
diuntungkan atau kedua belah pihak dirugikan.
12.
Contoh
Teks Negosiasi
Membeli
Laptop
Penjual :
“Selamat datang, silahkan duduk.”
Pembeli :
“Terima kasih.”
Penjual :
“Ada yang bisa saya bantu?”
Pembeli :
“Saya ingin beli laptop.”
Penjual :
“Ingin laptop merk apa mbak?”
Pembeli :
“Yang bagus itu merek apa mbak ?”
Penjual : “Begini mbak, kalau masalah bagus
tidaknya itu relatif mbak. Semua merek ada
kelebihan dan juga ada
kekurangannya. Tetapi sekarang yang paling laris itu Acer mbak.”
Pembeli :
“Saya boleh lihat yang Acer?”
Penjual :
“Iya, sebentar saya ambilkan dahulu.”
Pembeli :
“Iya.”
Penjual :
“Ini mbak, silahkan di coba dahulu.”
Pembeli :
“Fasilitasnya apa saja mbak?”
Pembeli :
“Ada wifi, bluetooth, memory 2 GB, monitor 14” dan masih banyak lagi.”
Pembeli :
“Warnanya ini hanya hitam saja mbak?”
Penjual :
“Kalau ini ada warna coklat, putih, merah, sama hitam ini mbak.”
Pembeli :
“Kalau sekarang adanya warna apa saja mbak?”
Penjual :
“Kita punya warna coklat sama hitam.”
Pembeli :
“Saya lihat yang coklat dulu mbak.”
Penjual :
“Iya, saya ambilkan dulu.”
Pembeli :
“Iya.”
Penjual :
“Ini mbak, silahkan.”
Pembeli :
“Saya pilih coklat saja mbak. Harganya berapa mbak?”
Penjual :
“Kalau yang ini harganya Rp 4.000.000,00.”
Pembeli :
“Tidak ada diskon mbak?”
Penjual :
“Kebetulan kita lagi ada promo untuk merek Acer ada spesial diskon 5%, jadi
harganya tinggal Rp 3.800.000,00.”
Pembeli :
“Tidak bisa turun lagi mbak?”
Penjual :
“Tidak bisa mbak. Ini bisa di kredit mbak, angsuran 8 X
dalam 5 bulan.”
Pembeli :
“Rp 3.500.000,00 gimana mbak? Cash.”
Penjual :
"Di tambahin lagi mbak!"
Pembeli :
"Saya tambahin Rp 50.000,00 gimana?"
Penjual :
"Tetap tidak bisa mbak, begini saja saya kasih Rp 3.700.000,00, itu
sudah turun
banyak lho mbak."
Pembeli :
"Gak bisa ditambahin lagi mbak diskonnya?"
Penjual :
"Gak bisa mbak, nanti kalau ditambahin terus bos saya marah mbak, ini
bukan
punya saya kalau punya saya, saya kasih
mbak segitu."
Pembeli :
“Ya sudah saya setuju Rp 3.700.000,00.”
Penjual :
“Saya buatkan notanya dulu mbak.”
Pembeli :
“Iya.”
Penjual :
“Ini notanya mbak,silahkan tanda tangan disini. Ini juga ada garansinya 1
tahun,
jadi kalau ada masalah dengan laptopnya
bawa saja kesini.”
Pembeli :
“Oh iya, ini uangnya.”
Penjual
: "Terima kasih. Ini mau diantarkan kerumah atau dibawa
langsung?"
Pembeli :
"Saya bawa langsung saja mbak."
Penjual :
"Oh iya."
Pembeli :
“Selamat siang.”
Penjual :
“Selamat siang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar